Abi Sikureung: Ini Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu di Bulan Ramadan

 

ACEH TIMUR, kompasaceh.com | Pada Safari Ramadan malam kedua belas, Himpunan Ukhwah Arrahmah (HUA) bertempat di Masjid Desa Peulalu, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, dengan materi tausiah yang disampaikan oleh Tgk. Ahmady, S.P.d.i yakni "Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu di Bulan Ramadan, Senin (3/4/2023). 

Abi Sikureung sapaan akrab Tgk. Ahmady mengatakan bahwa, bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. 

"Di bulan inilah, umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh. Di bulan ini pula mereka berlomba-lomba mengerjakan ibadah dan amal kebaikan seperti salat, membaca Al-Quran, Bersedekah, Memberikan Santunan kepada fakir-miskin dan lain sebagainya," ujar Abi Sikureung. 

Hal tersebut tidak mengherankan, mengingat bulan Ramadan adalah bulan amal ibadah dilipatgandakan, pintu kebaikan dibuka seluas-luasnya, dosa-dosa diampuni, dan doa-doa diijabahi," kata Abi Sikureung. 

"Umat Islam tidak rela jika melewatkan bulan Ramadan begitu saja, tanpa diisi dengan amal ibadah sebanyak-banyaknya," ungkap Abi Sikureung. 

Selain memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur'an, Iktikaf di masjid, salat-salat sunnah, sedekah, dan ibadah lainnya, kegiatan menuntut ilmu atau belajar ilmu agama memang termasuk salah satu cara memuliakan dan menghormati bulan Ramadan," terang Abi Sikureung. 

"Bagi sebagian muslim, Ramadan bukan hanya bulan untuk meningkatkan semangat ibadah saja. Namun, mereka juga memanfaatkan Ramadan sebagai momentum untuk memperluas dan memperdalam ilmu agama," sebut Abi Sikureung. 

Abi Sikureung lebih lanjut menyebutkan bahwa, sudah menjadi tradisi bahwa Ramadan juga merupakan momentum yang dijadikan lazimnya pondok-pondok pesantren menggelar pengajian kitab tertentu yang tidak saja dibuka untuk para santrinya saja, melainkan juga diperuntukkan bagi masyarakat umum.


"Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan hadits yang bersumber dari Anas bin Malik Ra. dari Nabi Muhammad Saw bersabda, Artinya: 

"Barangsiapa menghadiri majelis ilmu pada bulan Ramadan, niscaya Allah SWT akan menulis pada setiap langkah telapak kakinya sebagai ibadah satu tahun dan ia akan bersamaku di bawah arasy. Dan barangsiapa yang selalu melakukan shalat secara berjamaah pada bulan Ramadan, niscaya akan diberi Allah Swt sebuah kota yang dipenuhi oleh nikmat-nikmat-Nya.”

Kegiatan rutin sehari-hari tidak boleh terganggu lantaran menjalankan ibadah puasa di bulan suci," katanya. 

"Jangan jadikan puasa sebagai biang keladi menurunnya semangat dalam ngaji. Justru harus lebih giat dan menjadi pemicu semangat, karena pahala ngaji di bulan suci itu berlipat-lipat. Rasa lapar dan dahaga sebagai akibat berpuasa, tidak semestinya menurunkan semangat kita dalam melakukan kegiatan rutin sehari-hari. Sebab, disitulah ujian bagi orang yang berpuasa,' sebut Abi Sikureung. 

Abi Sikureung mengajak, mari muliakan bulan Ramadan, salah satunya dengan menghadiri majelis ilmu. Sudah seharusnya kita bertanya pada diri kita, akankan kita rela puasa kita hanya sekedar menahan lapar dan dahaga.

"Ataukah hanya sekedar menyisakan kenangan dan kerinduan, yakni kenangan akan waktu imsak dan kerinduan akan azan maghrib? Tentunya tidak bukan?! Wallahu a'lamu bishshawab," demikian tausiah singkat Abi Sikureung. 

Sementara Lembaga Himpunan Ukhwah Arrahmah (HUA) di ketuai Tgk. Eriza (Abi Luzy),Tgk. Ahmadi (Abi Sikureung) Wakil Ketua, Iskandar Ishak (Sekjen) dan Ibrahim, Plb (bendahara.

Adapun penasehat HUA, Tgk. H. Abdul Mannan (Abu Blangjruen), Tgk. H. Abdul Wahab (Abu Wahab Keude dua), Tgk. H. Zainal Abidin (Abi Non) dan Dr. Firman Dandy, SE, M.Si. [Redaksi].

Posting Komentar

0 Komentar